Perbedaan Tingkat Keparahan Maloklusi dan Tingkat Kesadaran Perawatan Ortodonti antara Mahasiswa FKG dan FMIPA

Ovellia Artita Ryudensa, Wuriastuti Kusumandari, Ika Sukma Wulandari

Abstract


Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 80% dari jumlah penduduk. Angka keparahan maloklusi yang terus meningkat dapat disebabkan oleh tingkat kesadaran perawatan gigi yang masih rendah. Rendahnya kesadaran perawatan ortodonti dipengaruhi oleh pengetahuan yang salah satunya didapatkan dari pendidikan formal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keparahan maloklusi dan tingkat kesadaran perawatan ortodonti antara mahasiswi FKG (Fakultas Kedokteran Gigi) dan FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, diperoleh jumlah sampel sebanyak 55 mahasiswi. Pengambilan data tingkat keparahan maloklusi menggunakan indeks HMAR (Handicapping Malocclusion Assessment Record) sedangkan pengambilan data kesadaran perawatan ortodonti menggunakan
kuesioner. Analisa data menggunakan uji beda Mann Whitney. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat keparahan maloklusi mahasiswi FKG dan FMIPA (p>0,05), sedangkan uji perbedaan kesadaran perawatan ortodonti antara mahasiswi FKG dan FMIPA menunjukan ada perbedaan yang signifikan (<0,05). Kesimpulan: tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat keparahan maloklusi mahasiswi FKG dan FMIPA (p>0,05), sedangkan uji perbedaan kesadaran perawatan ortodonti mahasiswi FKG dan FMIPA menunjukan ada perbedaan yang signifikan (<0,05).

Kata kunci: Pengetahuan, kesadaran, maloklusi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.