Perbedaan Kualitas Preparat Ginjal Marmut pada Proses Deparafinasi Menggunakan Xylol dan Minyak Zaitun pada Pewarnaan HE

Mela Aprilia Mayangsari, Fitri Nuroini, Tulus Ariyadi

Abstract


Deparafinisasi merupakan tahap awal menjelang proses pewarnaan hematoksilin eosin yang berfungsi untuk melarutkan dan menjernihkan sisa lilin parafin pada preparat jaringan dan kaca objek. Xylol merupakan agen deparafinisasi yang umum digunakan dalam pembuatan preparat histologi karena sifat cairan yang stabil dan dan dapat melunturkan lilin parafin dengan baik. Minyak zaitun merupakan minyak yang didapat dari ekstraksi buah zaitun yang komponen utamanya adalah asam oleat yang mengandung lipid pada pelarut non-polar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kualitas preparat ginjal marmut menggunakan xylol dan minyak zaitun sebagai agen deparafinisasi. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel diperoleh dari jaringan ginjal marmut dan dilakukan prosesing jaringan sehingga diperoleh 30 preparat yang sudah diwarnai hematoksilin eosin. Kualitas sediaan diamati dan dilakukan penilaian densitas warna inti dan
warna sitoplasma dilakukan dengan cara melihat citra digital pada perangkat lunak Image-J. Hasil rata-rata densitas warna inti dan sitoplasma kelompok xylol dan minyak zaitun secara berturut-turut sebesar 116,65 OD, 155,34 OD, 129,34 OD, dan 162,04 OD. Kesimpulan menunjukkan bahwa  preparat jaringan ginjal yang menggunakan xylol dan minyak zaitun sebagai agen deparafinisasi tidak ada perbedaan kualitas atau memiliki kualitas yang sama berdasarkan uji statistik.

Kata kunci: Deparafinisasi, Xylol, minyak zaitun, pewarnaan HE, kualitas preparat

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.