Program Inovasi Pendukung Pembelajaran Anak Sekolah yang Mengalami Kesulitan Belajar Dengan Memanfaatkan IoT (Internet of Things) pada SMKN 5 Kota Jambi
Abstract
Semenjak Covid-19 melanda Negeri Ini, banyak pemaknaan baru yang digunakan seperti Work From
Home (WFH) dan Study From Home (SFH) yang menjadi narator hubung dalam komunikasi di
Indonesia. Untuk mensiasati hal tersebut Pemerintah, Perusahaan, Perguruan Tinggi maupun
Masyarakat mencari alternative lain dalam hal berkomuniksi salah satunya dengan metode moda
platform (program aplikasi) pendukung dalam mempertahankan produktivitas kerja serta belajar. Agar
bisa adaptif terhadap perubahan yang terjadi diperlukan transisi melalui beberapa pelatihan maupun
workshop mengenai bagaimana model-model pembelajaran yang ideal dan efektif mengatasi
permasalahan untuk siswa yang sedang mengalami kesulitan belar dirumah. Kegiatan pengabdian
masyarakat dilakukan dengan pendekatan sosial. Pendekatan sosial dilakukan dengan melibatkan
kelompok sasaran sebagai subyek kegiatan, tidak hanya sekedar objek kegiatan. Pendekatan sosial ini
juga diperlukan untuk memberi jaminan kelancaran pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan dilakukan
dalam 3 tahap yaitu: 1. Persiapan; 2. Pelaksanaan; 3. Evaluasi dan Pelaporan. Berdasarkan
pengukuran menggunakan kuesioner yang diberikan sebelum dan setelah pendampingan dilaksanakan
terlihat adanya perubahan sikap guru SMK N 5 tentang pengetahuan model pembelajaran inovatif
dan LMS sebagai solusi alternatif bagi guru dan siswa dalam meminimalisir kesulitan belajar siswa.
Kata Kunci : inovasi, kesulitan, belajar, IoT
Home (WFH) dan Study From Home (SFH) yang menjadi narator hubung dalam komunikasi di
Indonesia. Untuk mensiasati hal tersebut Pemerintah, Perusahaan, Perguruan Tinggi maupun
Masyarakat mencari alternative lain dalam hal berkomuniksi salah satunya dengan metode moda
platform (program aplikasi) pendukung dalam mempertahankan produktivitas kerja serta belajar. Agar
bisa adaptif terhadap perubahan yang terjadi diperlukan transisi melalui beberapa pelatihan maupun
workshop mengenai bagaimana model-model pembelajaran yang ideal dan efektif mengatasi
permasalahan untuk siswa yang sedang mengalami kesulitan belar dirumah. Kegiatan pengabdian
masyarakat dilakukan dengan pendekatan sosial. Pendekatan sosial dilakukan dengan melibatkan
kelompok sasaran sebagai subyek kegiatan, tidak hanya sekedar objek kegiatan. Pendekatan sosial ini
juga diperlukan untuk memberi jaminan kelancaran pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan dilakukan
dalam 3 tahap yaitu: 1. Persiapan; 2. Pelaksanaan; 3. Evaluasi dan Pelaporan. Berdasarkan
pengukuran menggunakan kuesioner yang diberikan sebelum dan setelah pendampingan dilaksanakan
terlihat adanya perubahan sikap guru SMK N 5 tentang pengetahuan model pembelajaran inovatif
dan LMS sebagai solusi alternatif bagi guru dan siswa dalam meminimalisir kesulitan belajar siswa.
Kata Kunci : inovasi, kesulitan, belajar, IoT
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.