Potensi Antibakteri Cuka Nanas (Ananas Comosus) Terhadap Bakteri Escherichia Coli
Abstract
Escherichia coli adalah penyebab paling umum kedua diare. Penggunaan antibiotik yang meningkat pada kejadian infeksi bakteri E. coli mengakibatkan peningkatan resistensi antibiotik. Maka dari itu
perlu ditemukan antibiotik baru yang berasal dari bahan alami sebagai bahan utama. Triterpenoid, flavonoid, tanin, dan saponin merupakan senyawa aktif dalam cuka nanas yang memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk menilai apakah cuka nanas memiliki sifat antibakteri
terhadap E. coli secara in vitro dengan rancangan the post-test only control group design. Studi ini menggunakan metode eksperimental dengan enam kelompok perlakuan serta empat kali pengulangan, pada konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, 100%, kontrol positif, serta kontrol negatif.
Metode broth dilusi digunakan untuk uji KHM dengan spektrofotometer dan metode pour plate digunakan untuk uji KBM pada studi ini. Data hasil penelitian di olah menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana. Hasil menunjukkan Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) keduanya dimulai pada konsentrasi 50%. P-value = 0,000 (0<0,05) didapatkan pada data penelitian yang diolah menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana, menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara konsentrasi cuka nanas dengan pertumbuhan E. coli. Pada konsentrasi 50%, cuka nanas (Ananas comosus) menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli.
Kata Kunci: Escherichia coli, Cuka Nanas, In Vitro, Kadar Hambat Minimal, dan Kadar Bunuh Minimal.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.