Peningkatan Kualitas Tidur Lansia Dengan Metode Relaksasi Otot Progresif Dan Senam
Abstract
Latar Belakang: Lansia menjalani proses degeneratif biologis, psikologis dan social, salah satunya adalah pola tidur yang kurang berkualitas. Langkah konkret yang telah banyak digunakan untuk mengatasi masalah penurunan kualitas tidur tersebut adalah metode farmakologi. Untuk mengurangi toksisitas obat dipilih metode alternatif yang mudah yaitu dengan relaksasi otot progresif dan senam.
Tujuan penelitian: Menemukan perbedaan efektifitas relaksasi otot progresif dengan senam terhadap kualitas tidur lansia .Metode: Desain penelitian adalah quasy eksperimen yaitu sebanyak 41 orang,
dengan 21 lansia kelompok relaksasi otot progresif dan 20 lansia untuk senam, sample diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen pada penelitian diukur dengan kuisioner PQSI. Analisa data yang dipakae adalah Wilcoxon test dan Mann Withney. Hasil: Rerata skor kualitas tidur preperlakuan relaksasi otot progresif yaitu sebesar 9,10. Rerata skor kualitas tidur posperlakuan sebesar 5,05. Hasil p value diperoleh 0,000 ( < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kualitas tidur
lansia antara sebelum dan sesudah perlakuan relaksasi otot progresif. Rerata skor kualitas tidur preperlakuan senam lansia sebesar 9,15. Dan rerata skor senam lansia setelah diberikan senam lansia yaitu sebesar 5,00. Hasil p value diperoleh 0,000 ( < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah dilakukan senam lansia. Hasil kedua perlakuan menunjukkan bahwa p value sebesar 0,968 (p value> 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara teknik relaksasi otot progresif dengan senam lansia di Dukuh Sendang tahun 2018. Kesimpulan: tidak ada perbedaan yang signifikan antara teknik relaksasi otot progresif dengansenam lansia di Dukuh Sendang tahun 2018dengan p value sebesar (0,968; α = 0,05).
Kata kunci: Lansia, kualitas tidur, relaksasi otot, senam lansia.
Tujuan penelitian: Menemukan perbedaan efektifitas relaksasi otot progresif dengan senam terhadap kualitas tidur lansia .Metode: Desain penelitian adalah quasy eksperimen yaitu sebanyak 41 orang,
dengan 21 lansia kelompok relaksasi otot progresif dan 20 lansia untuk senam, sample diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen pada penelitian diukur dengan kuisioner PQSI. Analisa data yang dipakae adalah Wilcoxon test dan Mann Withney. Hasil: Rerata skor kualitas tidur preperlakuan relaksasi otot progresif yaitu sebesar 9,10. Rerata skor kualitas tidur posperlakuan sebesar 5,05. Hasil p value diperoleh 0,000 ( < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kualitas tidur
lansia antara sebelum dan sesudah perlakuan relaksasi otot progresif. Rerata skor kualitas tidur preperlakuan senam lansia sebesar 9,15. Dan rerata skor senam lansia setelah diberikan senam lansia yaitu sebesar 5,00. Hasil p value diperoleh 0,000 ( < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah dilakukan senam lansia. Hasil kedua perlakuan menunjukkan bahwa p value sebesar 0,968 (p value> 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara teknik relaksasi otot progresif dengan senam lansia di Dukuh Sendang tahun 2018. Kesimpulan: tidak ada perbedaan yang signifikan antara teknik relaksasi otot progresif dengansenam lansia di Dukuh Sendang tahun 2018dengan p value sebesar (0,968; α = 0,05).
Kata kunci: Lansia, kualitas tidur, relaksasi otot, senam lansia.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.