Penerapan Strategi Pelaksanaan Bercakap-Cakap Untuk Menurunkan Tanda dan Gejala Halusinasi pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran di RSJD Dr. Aminogondohutomo Provinsi Jawa Tengah
Abstract
Pendahuluan: Halusinasi pendengaran adalah gangguan stimulus dimana pasien mendengar suara- suara
orang, hingga suara yang memerintahkan untuk melakukan sesuatu. Sebagai strategi dalam mengontrol
halusinasi, aktivitas bercakap-cakap mutlak untuk dikuasai agar penderita tetap dapat membedakan antara
stimulus nyata dan yang tidak nyata. Faktor pemicu munculnya halusinasi seperti melamun, menyendiri dan
pikiran kosong dapat dicegah dengan cara menganjurkan pasien melaksanakan bercakap- cakap. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian Strategi Pelaksanaan bercakap-cakap terhadap penurunan
tanda dan gejala halusinasi dibandingkan dengan Strategi pelaksanaan lainnya. Metode : Penelitian ini
mengakses database melalui pencarian luas pada google scholar untuk artikel berbahasa Indonesia. Pencarian
dilakukan dengan mengkombinasi kata kunci: “Halusinasi pendengaran,” “terapi bercakap-cakap”. Partisipan
pada studi ini adalah pasien dengan gangguan jiwa halusinasi pendengaran. Hasil: Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terapi bercakap-cakap mempunyai hasil yang positif terhadap penurunan tanda dan gejala
pasien dalam mengontrol halusinasi dari pada strategi pelaksanaan lainnya. Simpulan: Studi ini diharapkan
dapat menjadi referensi pihak rumah sakit jiwa untuk meningkatkan implementasi terapi bercakap-cakap.
Penelitian lanjutan dengan metedologi dan kerangka teori yang lebih baik diperlukan untuk mencari terapi yang
lebih spesifik.
Kata kunci: halusinasi pendengaran; terapi strategi pelaksanaan bercakap-cakap
orang, hingga suara yang memerintahkan untuk melakukan sesuatu. Sebagai strategi dalam mengontrol
halusinasi, aktivitas bercakap-cakap mutlak untuk dikuasai agar penderita tetap dapat membedakan antara
stimulus nyata dan yang tidak nyata. Faktor pemicu munculnya halusinasi seperti melamun, menyendiri dan
pikiran kosong dapat dicegah dengan cara menganjurkan pasien melaksanakan bercakap- cakap. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian Strategi Pelaksanaan bercakap-cakap terhadap penurunan
tanda dan gejala halusinasi dibandingkan dengan Strategi pelaksanaan lainnya. Metode : Penelitian ini
mengakses database melalui pencarian luas pada google scholar untuk artikel berbahasa Indonesia. Pencarian
dilakukan dengan mengkombinasi kata kunci: “Halusinasi pendengaran,” “terapi bercakap-cakap”. Partisipan
pada studi ini adalah pasien dengan gangguan jiwa halusinasi pendengaran. Hasil: Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terapi bercakap-cakap mempunyai hasil yang positif terhadap penurunan tanda dan gejala
pasien dalam mengontrol halusinasi dari pada strategi pelaksanaan lainnya. Simpulan: Studi ini diharapkan
dapat menjadi referensi pihak rumah sakit jiwa untuk meningkatkan implementasi terapi bercakap-cakap.
Penelitian lanjutan dengan metedologi dan kerangka teori yang lebih baik diperlukan untuk mencari terapi yang
lebih spesifik.
Kata kunci: halusinasi pendengaran; terapi strategi pelaksanaan bercakap-cakap
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.