Penerapan Pemberian Terapi Inhalasi Nebulizer Terhadap Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Dengan Bronkopneumonia Di RSUD Bendan Kota Pekalongan
Abstract
Pendahuluan: Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang paling umum terjadi pada anak-anak dan
menjadi penyebab utama kematian anak-anak dibawah lima tahun. Penyakit bronkopneumonia sering
terjadi dengan timbulnya sesak nafas dikarenkan paru-paru yang kotor .Salah satu teknik untuk membantu
mengurangi sesak nafas serta mengencerkan dahak yaitu terapi inhalasi nebulizer yang memiliki manfaat
untuk mengurangi sesak nafas dan mengencerkan dahak pada saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hasil penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak dengan bronkopneumonia yang
mengalami bersihan jalan nafas tidak efektif. Metode : Penelitian ini menggunakan metode studi kasus
evidence based practice (EBP). Menggunakan 1 responden yang diteliti dengan masalah keperawatan
bersihan jalan nafas tidak efektif. Implementasi yang dilakukan dengan terapi inhalasi nebulizer. Intervensi
terapi inhalasi nebulizer dilakukan selama pasien dirawat yaitu 4 hari berturut-turut dengan waktu kurang
lebih 10-20 menit. Peneliti mengamati adanya reaksi yang biasa timbul pada bayi atau anak akan sesak
nafas dan terbatuk-batuk disertai lendir. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh
terapi inhalasi nebulizer terhadap bersihan jalan napas tidak efektif pada anak, setelah dilakukan penerapan
nebulizer pada anak bronkopneumonia, hasilnya keluhan sesak nafas, batu-batuk disertai lendir,suara
ronchi yang di alami klien dapat teratasi. Simpulan : Penerapan terapi inhalasi nebulizer efektif untuk
mengatasi keluhan yang dialami klien yang menderita bronkopneumonia. Saran bagi pelayanan kesehatan,
harapkan pelayanan kesehatan dapat menjelaskan kepada pasien dan keluarga selain dilakukan tindakan
kolaborasi pemberian nebulizer bisa melakukan tindakan mandiri keperawatan juga guna menurunkan
sesak yang dialami oleh pasien.
Kata Kunci : Bersihan Jalan Nafas; Bronkopneumonia; Inhalasi Nebulizer
menjadi penyebab utama kematian anak-anak dibawah lima tahun. Penyakit bronkopneumonia sering
terjadi dengan timbulnya sesak nafas dikarenkan paru-paru yang kotor .Salah satu teknik untuk membantu
mengurangi sesak nafas serta mengencerkan dahak yaitu terapi inhalasi nebulizer yang memiliki manfaat
untuk mengurangi sesak nafas dan mengencerkan dahak pada saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hasil penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak dengan bronkopneumonia yang
mengalami bersihan jalan nafas tidak efektif. Metode : Penelitian ini menggunakan metode studi kasus
evidence based practice (EBP). Menggunakan 1 responden yang diteliti dengan masalah keperawatan
bersihan jalan nafas tidak efektif. Implementasi yang dilakukan dengan terapi inhalasi nebulizer. Intervensi
terapi inhalasi nebulizer dilakukan selama pasien dirawat yaitu 4 hari berturut-turut dengan waktu kurang
lebih 10-20 menit. Peneliti mengamati adanya reaksi yang biasa timbul pada bayi atau anak akan sesak
nafas dan terbatuk-batuk disertai lendir. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh
terapi inhalasi nebulizer terhadap bersihan jalan napas tidak efektif pada anak, setelah dilakukan penerapan
nebulizer pada anak bronkopneumonia, hasilnya keluhan sesak nafas, batu-batuk disertai lendir,suara
ronchi yang di alami klien dapat teratasi. Simpulan : Penerapan terapi inhalasi nebulizer efektif untuk
mengatasi keluhan yang dialami klien yang menderita bronkopneumonia. Saran bagi pelayanan kesehatan,
harapkan pelayanan kesehatan dapat menjelaskan kepada pasien dan keluarga selain dilakukan tindakan
kolaborasi pemberian nebulizer bisa melakukan tindakan mandiri keperawatan juga guna menurunkan
sesak yang dialami oleh pasien.
Kata Kunci : Bersihan Jalan Nafas; Bronkopneumonia; Inhalasi Nebulizer
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.