Efektivitas Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana) Terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Wistar yang Diinduksi Aloksan
Abstract
Pendahuluan: DM merupakan penyakit metabolik gangguan sistem endokrin yang bermanifestasi
hilangnya penyerapan karbohidrat. Beberapa penderita DM melakukan pengobatan tradisional salah
satunya daun Bidara. Daun Bidara memiliki flavonoid yang dijadikan sebagai salah satu metode pengobatan
alternatif untuk mengendalikan kadar gula darah penderita DM. Flavonoid bekerja dengan cara hambat
kerja enzim alfa-glukosidase sehingga kadar gula yang akan terserap oleh usus berkurang dan menurunkan
kadar gula darah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efektivitas dari ekstrak daun Bidara terhadap kadar
gula darah tikus Wistar yang telah diinduksi aloksan.
Metode: Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimental metode true experimental dengan prepost
control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan panduan WHO terkait penggunaan
hewan uji coba minimal 5 ekor tiap kelompok . Didapatkan 15 ekor tikus jantan galur Wistar sebagai sampel
penelitian, terbagi menjadi kelompok induksi aloksan dan ekstrak daun bidara 60 mg/200gbb (P1),
kelompok metformin 9 mg/200gbb (P3), dan kelompok kombinasi (P3). Perbedaan kadar gula darah
sebelum dan setelah perlakuan pada setiap kelompok diuji menggunakan jenis uji paired t-test.
Hasil: Hasil uji analisis didapatkan bahwa waktu induksi aloksan optimal pada hari ke-3 penginduksian
dan ekstrak daun bidara, metformin, serta kombinasi ekstrak daun bidara dan metformin memiliki efek
dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus yang telah diinduksi aloksan 20 mg/200gbb secara
signifikan pada hari ke-4 intervensi (p=0,035) dengan kelompok P3 yang paling signifikan (p=0,002).
Kesimpulan: Ekstrak daun bidara dengan dosisi 60 mg/200 gbb memiliki efek penurunan kadar gula darah
secara signifikan pada tikus yang diinduksi aloksan dihari ke-4 intervensi.
Kata Kunci : Ekstrak daun bidara, Metformin, Diabetes melitus, Aloksan, Kadar gula darah.
hilangnya penyerapan karbohidrat. Beberapa penderita DM melakukan pengobatan tradisional salah
satunya daun Bidara. Daun Bidara memiliki flavonoid yang dijadikan sebagai salah satu metode pengobatan
alternatif untuk mengendalikan kadar gula darah penderita DM. Flavonoid bekerja dengan cara hambat
kerja enzim alfa-glukosidase sehingga kadar gula yang akan terserap oleh usus berkurang dan menurunkan
kadar gula darah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efektivitas dari ekstrak daun Bidara terhadap kadar
gula darah tikus Wistar yang telah diinduksi aloksan.
Metode: Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimental metode true experimental dengan prepost
control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan panduan WHO terkait penggunaan
hewan uji coba minimal 5 ekor tiap kelompok . Didapatkan 15 ekor tikus jantan galur Wistar sebagai sampel
penelitian, terbagi menjadi kelompok induksi aloksan dan ekstrak daun bidara 60 mg/200gbb (P1),
kelompok metformin 9 mg/200gbb (P3), dan kelompok kombinasi (P3). Perbedaan kadar gula darah
sebelum dan setelah perlakuan pada setiap kelompok diuji menggunakan jenis uji paired t-test.
Hasil: Hasil uji analisis didapatkan bahwa waktu induksi aloksan optimal pada hari ke-3 penginduksian
dan ekstrak daun bidara, metformin, serta kombinasi ekstrak daun bidara dan metformin memiliki efek
dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus yang telah diinduksi aloksan 20 mg/200gbb secara
signifikan pada hari ke-4 intervensi (p=0,035) dengan kelompok P3 yang paling signifikan (p=0,002).
Kesimpulan: Ekstrak daun bidara dengan dosisi 60 mg/200 gbb memiliki efek penurunan kadar gula darah
secara signifikan pada tikus yang diinduksi aloksan dihari ke-4 intervensi.
Kata Kunci : Ekstrak daun bidara, Metformin, Diabetes melitus, Aloksan, Kadar gula darah.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.