Persepsi Pengambil Keputusan Tentang Kesiapan Penyediaan Layanan Berhenti Merokok Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut (RSGM) Unimus
Abstract
Latar Belakang : Program layanan berhenti merokok merupakan salah satu layanan alternatif bagi perokok
untuk meningkatkan motivasi diri dalam mengurangi perilaku adiksi terhadap rokok. Banyak intervensi
yang dilakukan untuk menyukseskan perluasan layanan berhenti merokok, salah satunya adalah penyediaan
program berhenti merokok di berbagai instansi kesehatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi pengambil keputusan mengenai kesiapan penyediaan layanan berhenti merokok di
Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unimus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam yang dilakukan pada pengambil keputusan.
Hasil: Layanan berhenti merokok secara umum sudah dipahami oleh Sebagian besar informan tetapi masih
belum banyak yang mengetahui tentang kebijakan atau regulasinya. Layanan berhenti merokok mempunyai
manfaat positif baik bagi penyedia layanan maupun pengguna layanan. Selain itu, ada beberapa hambatan
yang diialami ditinjau dari aspek Man seperti tenaga kesehatan yang masih sedikit, dari aspek Money yakni
dana atau modal masih di prioritaskan ke pelayanan lain, dari aspek Material dan Machine seperti
keterbatasan tempat dan adanya sarana prasarana khusus yang turut menjadi penghambat. Serta dari sisi
Method dimana informan belum mengetahui secara jelas terkait metode dalam pelaksanaan berhenti
merokok. Simpulan: Pengambil keputusan menyatakan bahwa untuk saat ini melalui berbagai
pertimbangan, RSGM belum bisa menyediakan layanan berhenti merokok karena masih banyak progam
layanan di RSGM yang sedang dikembangkan dan harus diprioritaskan terlebih dahulu. pengambil
keputusan belum mempunyai gambaran tentang sistem dari layanan berhenti merokok, sehingga
penyediaan layanan berhenti merokok belum dianggap perlu.
Kata Kunci : Layanan Berhenti merokok, Persepsi Pengambil keputusan, Kualitatif
untuk meningkatkan motivasi diri dalam mengurangi perilaku adiksi terhadap rokok. Banyak intervensi
yang dilakukan untuk menyukseskan perluasan layanan berhenti merokok, salah satunya adalah penyediaan
program berhenti merokok di berbagai instansi kesehatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi pengambil keputusan mengenai kesiapan penyediaan layanan berhenti merokok di
Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unimus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam yang dilakukan pada pengambil keputusan.
Hasil: Layanan berhenti merokok secara umum sudah dipahami oleh Sebagian besar informan tetapi masih
belum banyak yang mengetahui tentang kebijakan atau regulasinya. Layanan berhenti merokok mempunyai
manfaat positif baik bagi penyedia layanan maupun pengguna layanan. Selain itu, ada beberapa hambatan
yang diialami ditinjau dari aspek Man seperti tenaga kesehatan yang masih sedikit, dari aspek Money yakni
dana atau modal masih di prioritaskan ke pelayanan lain, dari aspek Material dan Machine seperti
keterbatasan tempat dan adanya sarana prasarana khusus yang turut menjadi penghambat. Serta dari sisi
Method dimana informan belum mengetahui secara jelas terkait metode dalam pelaksanaan berhenti
merokok. Simpulan: Pengambil keputusan menyatakan bahwa untuk saat ini melalui berbagai
pertimbangan, RSGM belum bisa menyediakan layanan berhenti merokok karena masih banyak progam
layanan di RSGM yang sedang dikembangkan dan harus diprioritaskan terlebih dahulu. pengambil
keputusan belum mempunyai gambaran tentang sistem dari layanan berhenti merokok, sehingga
penyediaan layanan berhenti merokok belum dianggap perlu.
Kata Kunci : Layanan Berhenti merokok, Persepsi Pengambil keputusan, Kualitatif
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.