Penerapan Alat Press dan Potong Tahu dengan Metode Ergonomis untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja pada Pengrajin Tahu Desa Kalisari Kecamatan Cilongok Banyumas
Abstract
Desa Kalisari Kecamatan Cilongok merupakan desa dengan sentra tahu terbesar di Kabupaten Banyumas. Sentra tahu ini telah berkembang lebih dari setengah abad. Jumlah UKM (Usaha Kecil dan Menengah ) di
wilayah ini mencapai 250 lebih. UKMM tahu Kalisari dalam proses pembuatannya memerlukan proses akhir yaitu press dan potong tahu. Alat pres tahu yang tersedia dengan memanfaatkan wadah dari anyaman bambu dengan penekan menggunakan batu besar untuk melakukan pengepresan. Proses ini dilakukan terus menerus dengan mengangkat batu dalam posisi membungkuk. Sementara pemotongan tahu masih menggunakan pisau manual dan dipotong satu persatu dengan posisi membungkuk. Permasalahan ini berakibat para pekerja sering mengalami kelelahan yang berlebihan pada bagian punggung, otot tangan sampai bahu uterus menerus yang dapat berakibat pada pekerja terkena muskuloskeletal.Pengetahuan manajemen usaha, pemasaran, manajemen keuangan,dan produksi, masih sangat rendah. Permasalahan pengangkatan beban untuk press dan pemotongan tahu secara manual dapat diselesaikan dengan mesin press dan potong ergonomis. Dengan mesin press dan potong tahu ada penurunan waktu 39 menit perproses. Sebelumnya 45 menit pengepresan dan 4 menit pemotongan, kini menjadi 15 menit. Sehingga tingkat produktifitas menjadi meningkat. Keluhan yang dirasakan menjadi berkurang, data sebelumnya rata –rata 6,23 orang merasakan sakit di tangan sekarang menjadi 1,34
orang. Untuk menangani manajemen keuangan, diberikan pelatihan pembukuan tentang pengelolaan keuangan.
Manajemen pemasaran diberikan cara dan model pemasaran dengan langsung ke pasar – pasar modern dan tradisional dengan pengantaran kendaraan keliling, menunjukan pemasaran lebih luas jangkauannya, dan tahu cepat laku terjual.
Kata kunci: Musculoskeletal, ergonomik, perangkat tekan dan potong.
wilayah ini mencapai 250 lebih. UKMM tahu Kalisari dalam proses pembuatannya memerlukan proses akhir yaitu press dan potong tahu. Alat pres tahu yang tersedia dengan memanfaatkan wadah dari anyaman bambu dengan penekan menggunakan batu besar untuk melakukan pengepresan. Proses ini dilakukan terus menerus dengan mengangkat batu dalam posisi membungkuk. Sementara pemotongan tahu masih menggunakan pisau manual dan dipotong satu persatu dengan posisi membungkuk. Permasalahan ini berakibat para pekerja sering mengalami kelelahan yang berlebihan pada bagian punggung, otot tangan sampai bahu uterus menerus yang dapat berakibat pada pekerja terkena muskuloskeletal.Pengetahuan manajemen usaha, pemasaran, manajemen keuangan,dan produksi, masih sangat rendah. Permasalahan pengangkatan beban untuk press dan pemotongan tahu secara manual dapat diselesaikan dengan mesin press dan potong ergonomis. Dengan mesin press dan potong tahu ada penurunan waktu 39 menit perproses. Sebelumnya 45 menit pengepresan dan 4 menit pemotongan, kini menjadi 15 menit. Sehingga tingkat produktifitas menjadi meningkat. Keluhan yang dirasakan menjadi berkurang, data sebelumnya rata –rata 6,23 orang merasakan sakit di tangan sekarang menjadi 1,34
orang. Untuk menangani manajemen keuangan, diberikan pelatihan pembukuan tentang pengelolaan keuangan.
Manajemen pemasaran diberikan cara dan model pemasaran dengan langsung ke pasar – pasar modern dan tradisional dengan pengantaran kendaraan keliling, menunjukan pemasaran lebih luas jangkauannya, dan tahu cepat laku terjual.
Kata kunci: Musculoskeletal, ergonomik, perangkat tekan dan potong.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.