Studi Peningkatan Kebutuhan Air Bersih Pada Masa Pandemi Covid 19 di Kota Yogyakarta

Ratna Septi Hendrasari

Abstract


Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). ). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Peningkatan kasus ini terjadi karena proses penyebaran yang begitu cepat. Resiko terinfeksi atau penyebaran penyakit ini dapat dikurangi dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Cara tersebut antara lain mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Hal ini dilakukan agar dapat membunuh virus di tangan Anda. Akibat dari penerapan pola hidup dengan cuci tangan adalah kecenderungan permintaan kebutuhan air bersih yang cenderung meningkat. Metode penelitian yang digunakan yaitu melakukan pengukuran jumlah air yang digunakan untuk melakukan cuci tangan.
Kemudian dilakukan perkiraan jumlah kebutuhan air yang dipakai untuk melakukan cuci tangan. Dari hasil pengukuran yang dilakukan di lapangan, diperoleh rata-rata debit air yang digunakan adalah 0,064 L/dt. Sedangkan besarnya peningkatan kebutuhan air untuk melakukan cuci tangan sekali dalam sehari di Kota Yogyakarta pada tahun 2020 adalah sebesarĀ  10225933,98 L/dt.
Kata Kunci: covid 19, cuci tangan, debit

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.