Analisis Posisi Gigi Anterior Menggunakan Model Studi dan Sefalometri pada Pasien dengan Maloklusi Angle Kelas I di RSGM Unimus
Abstract
Maloklusi merupakan kelainan dari oklusi normal akibat malrelasi antara pertumbuhan, ukuran dan posisi gigi.
Maloklusi dapat mengganggu penampilan wajah dan tipe yang banyak ditemui yaitu maloklusi Angel kelas I. Analisis
posisi gigi anterior menjadi penting guna mendukung keberhasilan dalam perawatan maloklusi. Analisis dapat
dilakukan dengan model studi ataupun sefalometri. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan posisi gigi anterior
antara model studi dan sefalometri. Penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian data
radiografi sefalogram di RSGM Unimus periode 2017-2019 dari pasien yang belum pernah menjalani perawatan
ortodonti dan tidak memiliki kelainan tumor/lesi patofisiologis atau pasien dengan gigi anterior desidui/gigi anterior
permanen yang belum erupsi. Posisi gigi anterior menurut model studi dibedakan sebagai kurang dari normal (<2mm),
normal (2-4 mm) dan lebih dari normal (>4mm), sedangkan menurut sefalometri dibedakan sebagai proklinasi, normal
dan retroklinasi menurut sudut interinsisal normal 131
0
. Analisis model studi sebagian besar (80%) menunjukkan
posisi normal, dari jumlah tersebut 72,5% dinilai proklinasi oleh model sefalometri. Uji fisher exact diperoleh nilai
p=0,040 (p<0,05). Terdapat perbedaan penilaian posisi gigi anterior menggunakan model studi dan sefalometri.
Kata Kunci : Analisis Gigi Posterior, Model Studi, Sefalometri
Maloklusi dapat mengganggu penampilan wajah dan tipe yang banyak ditemui yaitu maloklusi Angel kelas I. Analisis
posisi gigi anterior menjadi penting guna mendukung keberhasilan dalam perawatan maloklusi. Analisis dapat
dilakukan dengan model studi ataupun sefalometri. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan posisi gigi anterior
antara model studi dan sefalometri. Penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian data
radiografi sefalogram di RSGM Unimus periode 2017-2019 dari pasien yang belum pernah menjalani perawatan
ortodonti dan tidak memiliki kelainan tumor/lesi patofisiologis atau pasien dengan gigi anterior desidui/gigi anterior
permanen yang belum erupsi. Posisi gigi anterior menurut model studi dibedakan sebagai kurang dari normal (<2mm),
normal (2-4 mm) dan lebih dari normal (>4mm), sedangkan menurut sefalometri dibedakan sebagai proklinasi, normal
dan retroklinasi menurut sudut interinsisal normal 131
0
. Analisis model studi sebagian besar (80%) menunjukkan
posisi normal, dari jumlah tersebut 72,5% dinilai proklinasi oleh model sefalometri. Uji fisher exact diperoleh nilai
p=0,040 (p<0,05). Terdapat perbedaan penilaian posisi gigi anterior menggunakan model studi dan sefalometri.
Kata Kunci : Analisis Gigi Posterior, Model Studi, Sefalometri
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.