Status Dehidrasi Pada Pekerja Yang Terpapar Panas Di Industri Baja Ringan PT. X
Abstract
Latar belakang: Industri baja ringan mempunyai tekanan panas pada proses produksi. Hal tersebut
meningkatkan suhu dan kelembaban udara di area kerja dan tekanan panas mencapai ≥28℃.
Paparan panas yang dirasakan pekerja secara terus menerus mengakibatkan peningkatan
pengeluaran keringat dan apabila tidak diimbangi cairan yang cukup mengalami dehidrasi. Tujuan:
mendeskripsikan status dehidrasi dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan status
dehidrasi. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pekerja industri baja ringan PT. X yang terpapar panas, sampel sebanyak 43 pekerja.
Variabel terikat yaitu status dehidrasi. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji
chi-square. Hasil: sebagian besar responden berusia <40 tahun (53,5%), IMT normal (67,4%), masa
kerja <6 tahun (69,8%), lama istirahat ≤60 menit (74,4%), jumlah konsumsi air minum <1800 ml
(94,6%), tekanan panas di seluruh area kerja ≥33,4℃ dan status dehidrasi dengan kategori berat
(86%). Uji hipotesis p-value usia (p=0,669), status gizi (p=1,000), masa kerja (p=0,649), lama
istirahat (p=0,312) dan jumlah konsumsi air minum (p=0,000). Kesimpulan: NAB di area kerja
melebihi NAB dan faktor yang berhubungan dengan status dehidrasi yaitu jumlah konsumsi air
minum.
Kata kunci : status dehidrasi, tekanan panas, pekerja
meningkatkan suhu dan kelembaban udara di area kerja dan tekanan panas mencapai ≥28℃.
Paparan panas yang dirasakan pekerja secara terus menerus mengakibatkan peningkatan
pengeluaran keringat dan apabila tidak diimbangi cairan yang cukup mengalami dehidrasi. Tujuan:
mendeskripsikan status dehidrasi dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan status
dehidrasi. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pekerja industri baja ringan PT. X yang terpapar panas, sampel sebanyak 43 pekerja.
Variabel terikat yaitu status dehidrasi. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji
chi-square. Hasil: sebagian besar responden berusia <40 tahun (53,5%), IMT normal (67,4%), masa
kerja <6 tahun (69,8%), lama istirahat ≤60 menit (74,4%), jumlah konsumsi air minum <1800 ml
(94,6%), tekanan panas di seluruh area kerja ≥33,4℃ dan status dehidrasi dengan kategori berat
(86%). Uji hipotesis p-value usia (p=0,669), status gizi (p=1,000), masa kerja (p=0,649), lama
istirahat (p=0,312) dan jumlah konsumsi air minum (p=0,000). Kesimpulan: NAB di area kerja
melebihi NAB dan faktor yang berhubungan dengan status dehidrasi yaitu jumlah konsumsi air
minum.
Kata kunci : status dehidrasi, tekanan panas, pekerja
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.